MSDS atau dalam bahasa kita dikenal
dengan ‘Informasi Data Keamanan Bahan’ merupakan informasi mengenai cara
pengendalian bahan kimia berbahaya (B3), bisa diartikan juga lembar keselamatan
bahan.
Informasi MSDS ini berisi tentang uraian umum
bahan, sifat fisik dan kimiawi, cara penggunaan, penyimpanan hingga pengelolaan
bahan buangan.
Mengapa kita harus mengetahui dan menerapkan MSDS ?
Pada prinsipnya agar kita tetap terjaga kesehatan dan
keselamatan pada waktu bekerja menggunakan bahan kimia. Selain itu fungsi MSDS
adalah agar :
1. Mengetahui
potensi bahan kimia
2. Menerapkan
teknologi pengendalian dalam melindungi pekerja
3. Mengembangkan
rencana pengelolaan bahan kimia di tempat kerja
4. Merencanakan
pelatihan pada pekerja yang langsung kontak dengan B3
A. Asam Nitrat (HNO3)
KOMPOSISI BAHAN
Bahan yang dimaksut adalah HNO65% ekstra murni
dimana komposisi zat-zat pengotor yang terkandung didalamnya juga berada dalam
konsentrasi yang sangat rendah. Sebagimana data dibawah ini :
Assay (alkalimetri):64.3 – 66.4 %
Chlorida (Cl):≤ 0.0003 %
Nitrogen oxida (as N2O3):≤
0.003 %
Sulphat (SO4):≤ 0.001 %
Logam berat (seperti Pb):≤ 0.0005 %
As (Arsenic):≤ 0.0001 %
Ca (Kalsium):≤ 0.001 %
Fe (Besi):≤ 0.0004 %
NH4 (Ammonium):≤ 0.001 %
Residu terlarut:≤ 0.01 %
SIFAT:
1. Sifat Fisika
- Bentuk: Cair
- Warna: Tidak Berwarna
- Bau: Pedih
- Titik Lebur : -32 °C
- Titik Didih/Rentang Didih: 121 °C
- Tekanan Uap:9,4hPa(20°C)
- Densitas: 1.39 g/cm3 (20°C)
- Kelarutan dalam air : Pada 20 °C Larut
- Berat Molekul: 63,012 g/mol
- pH: < 1 (20°C)
- Massa relative: Mr :63,012 g/mol
2. Sifat kimia
Asam nitrat tidak stabil terhadap panas dan
matahari dan akan terurai sebagai berikut :
- 2HNO3 + ½O2 →2NO3 + H2O
- Larutan asan nitrat pekat berwarna kuning yang berasal dari warna NO2 terlarut. Untuk mengurangi penguraian asam nitrat ini, maka asam nitrat disimpan dalam botol berwarna coklat
- Di dalam
larutan pekatnya, asam nitrat mengalami ionisasi :
2HNO3 + H2O → NO+ + NO3–+ 2H2O - Asam nitrat
dalam larutan asamnya adalah asam kuat. Hal ini disebabkan karena besarnya
muatan positif pada atom N sehingga elektron OH– tertarik kuat,
akibatnya atom H menjadi mudah lepas.
HNO3 + H2O →H3O+ + NO3–
PENANGANAN:
1. Tindakan Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K)
- Setelah terhirup uap dari bahan , maka segera hirup udara segar. Kemudian segera minta bantuan dokter.
- Setelah kontak dengan kulit, segera cuci dengan air dalam jumlah banyak untuk menghindari terjadinya dampak sistemik yang ditimbulkan oleh bahan. Oles dengan polyethylene glycol400. Segera lepaskan pakaian yang terkontaminasi dan kemudian segera minta bantuan dokter.
- Setelah kontak pada mata, bilaslah dengan air yang banyak. Pada kondisi tumpahan yang tidak ditangani segera dapat mengakibatkan kebutaan. Segera hubungi dokter mata.
- Setelah tertelan segera beri air minum kepada korban (paling banyak dua gelas) dan hidari muntah (resiko perforasi!). Segera panggil dokter. Jangan mencoba menetralisir.
2. Penaggulangan Kebakaran:
Apabila terjadi kebakaran adalah sangat
penting untuk menggunakan alat pemadam kebakaran yang sesuai dengan situasi dan
kondisi lokasi dan lingkungan sekeliling. Saat terjadi kebakaran api ambient
dapat melepaskan uap yang sangat berbahaya sebingga petugas pemadam kebakaran
harus dilengkapi dengan alat bantu pernapasan dan alat pelindung lain untuk
menghindari dampak sampingan yang tidak diinginkan.
Sifat oksidator dari bahan ini dapat
memperhebat api karena kemampuanya menghasilkan oksigen pda proses reaksinya.
Cara penanggulangnan yang paling efektif adalah dengan mengisolasi daerah
terbakar. Dan mendinginkan container sehingga api tidak merambat ke tempat
lain.
3. Tindakan terhadap tumpahan dan kebocoran
Tindakan pencegahan pribadi, disarankan untuk
menghindari kontak langsung dengan tubuh karena bahan ini bereaksi cepat dengan
kulit dan dapat menyebapkan luka bakar yang parah. Jangan menghirup uap-uap
aerosol karena pengaruh yang akut terhadap pernapasan sehingga penting untuk bekerja
di ruang asam atau ruangan dengan fentilasi yang memadai.
Tindakan pencegahan untuk melindungi
lingkungan. Jangan membuang bahan ke saluran pembuangan karena sifat asamnya
dapat menyebapkan rusaknya ekosisten air.
Dalam metode pembersihan dapat digunakan bahan
penyerap cairan dan penetral seperti chemizorb, merck art No. 101595 dan lain
sebagainya. Setelah bahan diserap kemudian dapat diteruskan ke pembuangan.
B. SODIUM HYDROXIDE (NaOH)
KOMPOSISI
sodium carbonate (<3%)
sodium hydroxide (95-100%)
sodium hydroxide (95-100%)
SIFAT:
1. Sifat Fisika
- Rumus molekul: NaOH
- Massa molar: 39.99711 g/mol mol
- Penampilan : putih solid, hidroskopis
- Kepadatan : 2.13 g/cm 3
- Titik lebur: 318 °C, 591 K, 604 °F
- Titik didih : 1388 °C, 1661 K, 2530 °F
- Kelarutan dalam air: 1110 g/L (20 °
- Kelarutan dalam etanol: 139 g/L
- Kelarutan dalam metanol : 238 g/L
- Kelarutan dalam gliserol : Larut
- Keasaman (p K a) : ~13
- Data fisik ditampilkan untuk solusi 5% natrium hidroksida
- Penampilan: Jelas, solusi tidak berwarna.
- Bau: Tidak berbau.
- Kelarutan: Larut dalam air.
- Kepadatan: 5% larutan: 1,05
- pH : 14.0
- % Volatil dengan volume @ 21C (70F) : informasi tidak ditemukan
2. Sifat Kimia:
NaOH berwarna putih atau praktis putih,
berbentuk pellet, serpihan atau batang atau bentuk lain. Sangat basa, keras,
rapuh dan menunjukkan pecahan hablur. Bila dibiarkan di udara akan cepat
menyerap karbondioksida dan lembab. mudah larut dalam air dan dalam etanol
tetapi tidak larut dalam eter.
NaOH membentuk basa kuat bila dilarutkan dalam
air, NaOH murni merupakan padatan berwarna putih. Senyawa ini sangat mudah
terionisasi membentuk ion natrium dan hidroksida.
PENANGANAN:
1. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
- Mata:
Dalam kasus kontak, siram mata segera dengan
banyak air selama minimal 15 menit. Mendapatkan bantuan medis dengan segera.
- Kulit:
Dalam kasus kontak, segera basuh kulit dengan
banyak air sekurang-kurangnya 15 menit saat mengeluarkan pakaian dan sepatu
yang terkontaminasi. Mendapatkan bantuan medis dengan segera. Cuci pakaian
sebelum digunakan kembali.
- Tertelan:
Jika tertelan, jangan dimuntahkan. Mendapatkan
bantuan medis dengan segera. Jika korban sepenuhnya sadar, berikan satu mangkuk
air. Jangan pernah memberikan sesuatu melalui mulut kepada orang yang tidak
sadar.
- Terhirup:
Jika dihirup, lepaskan ke udara segar. Jika
tidak bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan
oksigen. Dapatkan bantuan medis.
3. Tindakan Melawan Kebakaran:
3. Tindakan Melawan Kebakaran:
- Informasi Umum : Seperti api apapun, pakai alat bernafas dan peralatan pelindung penuh. Gunakan semprotan air untuk menjaga api tak berkembang. Gunakan air dengan hati-hati dan dalam jumlah sangat banyak. Kontak dengan kelembaban atau air dapat menghasilkan panas yang cukup untuk menyalakan bahan mudah terbakar di dekatnya. Kontak dengan logam dapat berkembang menjadi hidrogen gas yang mudah terbakar.
- Media Pemadaman : Zat adalah noncombustible, penggunaan agen yang paling tepat untuk memadamkan api di sekitarnya.
4. Tindakan Pelepasan Darurat
Buka Ventilasi di area terjadi kebocoran atau
tumpahan.Jauhkan orang dari daerah tumpahan. Pakailah pelindung peralatan
pribadi yang sesuai . Mengemas lagi cairan bila memungkinkan. Jangan membuang
residu kaustik ke saluran pembuangan. Residu dari tumpahan dapat diencerkan
dengan air, dinetralkan dengan cairan asam seperti asetat, klorida atau sulfat.
C. Ethanol (C2H5OH)
KOMPOSISI BAHAN
Ethanol
SIFAT:
1. Sifat Fisika Kimia
- Bentuk fisik: air
- Bau: khas alkohol
- Warna : tak berwarna
- Titik didih: > 760C (168,80F)
- Titik baku: -113,840C (-172,90F)
- Masa jenis : 0,789 – 0,806
- Densitas: 1,59 – 1,62
- Tingkat penguapan: 1,7
- Lof Kw: < 1 (-0,32)
- Solubilitas / kelarutan: larut dalam air dingin
PENANGANAN:
1. Pertolongan pertama pada kecelakaan
- Mata:
bilas segera dengan air banyak minimal 15
menit cari pertolongan medis jika terjadi iritasi
- Kulit:
bilas segera dengan air yang banyak, pisahkan
pakaian dan sepatu yang terkontaminasi, cuci pakaian sebelum digunakan kembali,
bersihkan sepatu sebelum digunakan kembali, jika iritasi berlanjut segera cari
pertolongan medis
- Pernapasan:
pindahkan ke tempat yang berudara segar cari
pertolongan medis
- Pencernaan:
jangan memasukkan sesuatu kedalam mulut korban
yang pingsan, jika bahan ini tertelan dalam jumlah banyak segera cari
pertolongan medis.
2. Pemadaman kebakaran
- Mudah terbakar pada fase cair dan uap
- Titik nyala : 11-140C (51,8-57,20F)
- Batas mudah terbakar : lebih rendah > 1,3%
- Produk pembakaran korban oksida (CO2 dan CO)
- Bahaya ledakan / kebakaran yang tidak biasa : uap dapat menyebabkan percikan api, membuang bahan ke saluran pembuangan dapat menyebabkan bahaya ledakan.
- Instruksi pemadam kebakaran
- Api kecil: gunakan bahan kimia kering
- Api besar: jangan memadamkan api ketika api terkena bahan, menjauh dari area dan biarkan kebakaran terjadi
- Pakaian pelindung pemadam kebakaran harus memakai pakaian pelindung serta pelindung alat pernapasan yang sesuai.
3. Tindakan penyelamatan kecelakaan
Jika terjadi kebocoran segera hubungi bagian
penyelamatan darurat, mengurangi sumber penyalaan hentikan kebocoran jika tidak
ada resiko gunakan APD
4. Penanganan dan Penyimpanan
- Penangganan:
Jaga agar wadah selalu tertutup gunakan
ventilasi yang memadai, hindarkan dari panas dan nyala api mematikan
- Penyimpanan:
Simpat di tempat terpisah jaga agar wadah
tetap dingin dalam area yang berventilasi, wadah harus tertutup dan bersegel
sampai bahan siap digunakan, hindarkan dari sumber penyalaan.
D. Asam klorida (HCl)
KOMPOSISI BAHAN
Bahan 36% berat CAS No.7647-01-0
Batas pemaparan : 5ppm ( 7,5 mg/m3 ) ( TLV-C )
SIFAT:
- Bentuk: Cair
- Bau: menyengat
- Warna: Bening sampai agak kekuningan
- Massa jenis : 2.13
- Titik didih: 85 oC
- Titik lebur : -20oC
- Tekanan uap (20oC: 20 mbar
- Kelarutan dalam Air (20 oC): terlarut 82,3 g/ 100 m
- pH (20 oC) : 1
PENANGANAN:
1. Tindakan Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan
- Mata : Bilas dengan air mengalir sekurang-kurangnya 15 menit
- Kulit : Cuci dengan air sebanyak-banyaknya. Segera lepaskan pakaian yang terkontaminasi.
- Tertelan : Bila sadar, beri minum 1 – 2 gelas untuk pengenceran. Hindari pemanis buatan.
- Terhirup : Segera pindahkan korban ke tempat yang cukup udara, berikan pernafasan buatan atau oksigen korban segera bawa ke dokter.
2. Tindakan Penanggulangan Kebakaran
- Pemadaman api:
Dapat dilakukan dengan pemadam api biasa.
Wadah yang terpapar panas dapat di semprot dengan air agar dingin, tetapi air
tidak boleh masuk ke dalam wadah.
- Bahaya khusus :
Bila kontak dengan logam akan menghasilkan gas
hydrogen yang mudah terbakar
- Instruksi pemadam api:
Dapat dilakukan dengan pemadam api
biasa. Wadah yang terpapar panas dapat disemprot dengan air agar dingin tetapi
air tidak boleh masuk ke dalam wadah. Pakailah pakaian pelindung diri dan alat
pelindung pernafasan.
3. Tindakan Terhadap Tumpahan Dan Kebocoran
- Tumpahan dan kebocoran kecil : Bila kebocoran tidak besar, tutup dengan tanah kering, pasir kering atau material lain yang tidak terbakar diikuti dengan lembaran plastik untuk menghindari penyebaran atau kontak dengan air hujan.
- Tumpahan dan kebocoran besar : Penanganan kebocoran gas atau tumpahan larutan Hcl harus memakai alat pelindung diri terutama pelindung pernafasan, kulit (badan)
- Alat pelindung diri : Respirator kimia penyerap HCL atau respirator udara (SCBA), Kacamata (goggles) atau perisai muka (Full face), gloves (neoprene, nitrile).
4. Penyimpanan Dan Penanganan Bahan
- Penanganan bahan : Bekerja dengan gas atau uap HCl harus dalam lemari asam. Waspada terhadap kebocoran gas.
- Pencegahan terhadap pemaparan :Gunakan SCBA dan pakaian pelindung
- Tindakan pencegahan terhadap kebakaran dan peledakan
- Penyimpanan : Simpan di tempat dingin, berventilasi dan lantai gedung harus tahan asam.
- Syarat khusus penyimpanan bahan : Jauhkan dari bahan oksidator dan bahan alkali, serta sianida, sulfida, formadehid, logam natrium, merkuri sulfat dan amonium hidroksida. Periksa kebocoran wadah asam.
5. Pengendalian Pemajanan Dan Alat Pelindung
Diri
- Pengendalian teknis : Gunakan Ventilasi umum yang mencakup untuk menjaga debu ke tingkat serendah mungkin.
- Alat pelindung Diri : Respirator kimia penyerap HCl atau respirator udara, kacamata (goggles), Jas lab, perisai muka (full face), sarung tangan karet (neoprene gloves)
E. Natrium Klorida (NaCl)
KOMPOSISI BAHAN
NaCl 100%
SIFAT FISIKA DAN
KIMIA:
- Keadaan fisik dan penampilan : Solid. (Bubuk kristal padat.)
- Bau: Sedikit.
- Rasanya: Asin.
- Berat Molekul: 58,44 g / mol
- Warna: Putih.
- pH (1% soln / air): Netral 7
- Titik Didih : 1413 ° C (2575,4 ° F)
- Melting Point : 801 ° C (1473,8 ° F)
- Spesifik Gravity: 2.165 (Air = 1)
- Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam air.
- Kelarutan: Mudah larut dalam air dingin, air panas.
- Larut dalam gliserol, dan amonia. Sangat sedikitlarut dalam alkohol. tidak larut dalam Asam klorida.
PENANGANAN:
- Kontak Mata:
Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak.
Dalam kasus terjadi kontak, segera siram mata dengan banyak air
sekurang-kurangnya 15 menit. Air dingin dapat digunakan. Dapatkan perawatan
medis dengan segera.
- Kontak Kulit :
Dalam kasus terjadi kontak, segera basuh kulit
dengan banyak air sedikitnya selama 15 menit dengan mengeluarkan pakaian yang
terkontaminasi dan sepatu. Tutupi kulit yang teriritasi dengan yg sesuatu
melunakkan. Air dingin mungkin dapat digunakan pakaian.cuci sebelum digunakan
kembali. benar-benar bersih sepatu sebelum digunakan kembali. Dapatkan
perawatan medis dengan segera.
- Kulit Serius :
Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi
kulit terkontaminasi dengan krim anti-bakteri. Mencari medis segera
- Inhalasi:
Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika
tidak bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan
oksigen. Dapatkan segera perhatian medis.
- Serius Terhirup:
Evakuasi korban ke daerah yang aman
secepatnya. Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang
atau ikat pinggang. jika sulit bernapas, beri oksigen. Jika korban tidak
bernafas, lakukan pernafasan dari mulut ke mulut.
PERINGATAN:
Ini mungkin berbahaya bagi orang yang
memberikan bantuan lewat mulut ke mulut (resusitasi) bila bahan dihirup adalah
racun, infeksi atau korosif. Cari bantuan medis segera.
- Tertelan:
JANGAN mengusahakan muntah kecuali bila diarahkan berbuat demikian oleh
personel medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut
kepada korban yang sadar. Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi,
ikat pinggang atau ikat pinggang. Dapatkan bantuan medis jika gejala muncul